Cahayapendidikan.com – Organ Pernapasan pada Manusia.
Setiap saat manusia menghirup dan mengembuskan udara yang disebut dengan istilah bernapas.
Pada umumnya, manusia dapat bernapas sekitar 17 ribu kali dalam sehari. Selama bernapas, udara terus keluar dan masuk melalui organ-organ pernapasan.
Manusia memiliki organ pernapasan yang dilengkapi dengan berbagai komponen yang dapat membantu manusia untuk dapat memasukkan udara yang bersih dan suhu yang sesuai dengan keadaan di dalam paru-paru.
Kita pasti pernah mendengar istilah respirasi, Respirasi adalah proses pertukaran gas yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.
Ada tiga proses dasar dalam respirasi manusia.
(1) Bernapas atau ventilasi paru-paru, merupakan proses menghirup udara (inhalasi) dan mengembuskan udara (ekhalasi) yang melibatkan pertukaran
udara antara atmosfer dengan alveolus paru-paru.
(2) Respirasi eksternal, merupakan pertukaran gas-gas antara alveolus paru-paru dengan darah di dalam pembuluh kapiler paru-paru.
Pada proses tersebut darah dalam pembuluh kapiler mengikat O2 dari alveolus dan melepaskan CO2 menuju alveolus.
(3) Respirasi internal, merupakan pertukaran gas-gas antara darah di dalam pembuluh kapiler jaringan tubuh dengan sel-sel atau jaringan tubuh.
Pada proses tersebut darah melepaskan O2 dan mengikat CO2.
Di dalam sel tubuh, O2 digunakan untuk reaksi metabolisme tubuh, selama proses ini dihasilkan energi berupa ATP dan sisa metabolisme berupa CO2.
Proses yang terjadi di dalam sel tersebut disebut dengan respirasi seluler.
Respirasi seluler akan kamu pelajari pada jenjang pendidikan berikutnya.
Organ Pernapasan pada Manusia
Sistem pernapasan manusia tersusun atas hidung, faring (tekak), laring (ruang suara), trakea (tenggorokan), bronkus, dan paru-paru.
Organ penyusun sistem pernapasan tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan struktur maupun fungsinya.
Secara struktural, sistem pernapasan tersusun atas dua bagian utama.
(1) Sistem pernapasan bagian atas, meliputi hidung dan faring.
(2) Sistem pernapasan bagian bawah, meliputi laring, trakea, bronkus, dan paru-paru.
Secara fungsional, sistem pernapasan tersusun atas dua bagian utama.
(1) Zona penghubung, tersusun atas serangkaian rongga dan saluran yang saling terhubung baik di luar maupun di dalam paru-paru.
Bagian penghubung, meliputi hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus.
Fungsi dari bagian penghubung yaitu menyaring, menghangatkan, dan melembapkan udara serta menyalurkan udara menuju paru-paru.
(2) Zona respirasi, tersusun atas jaringan dalam paru-paru yang berperan dalam pertukaran gas yaitu alveolus.
Baca Juga: Materi IPA Kelas 8 Semester 2 Kurikulum 2013
a. Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang langsung berhubungan dengan udara luar.
Pada hidung dilengkapi dengan rambut-rambut hidung, selaput lendir, dan konka.
Rambut-rambut hidung berfungsi untuk menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk bersama udara.
Selaput lendir sebagai perangkap benda asing yang masuk terhirup saat bernapas, misalnya debu, virus, dan bakteri.
Konka mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari luar dengan suhu tubuh atau menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru.
b. Faring
Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di belakang (posterior) rongga hidung hingga rongga mulut dan di atas laring (superior).
Dinding faring, tersusun atas otot rangka yang dilapisi oleh membran mukosa.
Kontraksi dari otot rangka tersebut membantu dalam proses menelan makanan.
Faring berfungsi sebagai jalur masuk udara dan makanan, ruang resonansi suara, serta tempat tonsil yang berpartisipasi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.
c. Laring
Laring atau ruang suara merupakan organ pernapasan yang menghubungkan faring dengan trakea.
Di dalam laring terdapat epiglotis dan pita suara.
Epiglotis berupa katup tulang rawan yang berbentuk seperti daun dilapisi oleh sel-sel epitel, berfungsi untuk menutup laring sewaktu menelan makanan atau minuman.
Apabila ada partikel kecil seperti debu, asap, makanan, atau minuman yang masuk ke dalam laring akan terjadi refleks batuk, yang berfungsi untuk mengeluarkan partikel tersebut dari laring.
Udara yang melewati laring dapat menggetarkan pita suara, sehingga dihasilkan gelombang suara.
Gelombang suara ini dapat diatur untuk menghasilkan berbagai bunyi dengan cara mengatur kolom udara pada faring, rongga hidung, dan mulut.
Tinggi rendahnya suara dikontrol oleh tegangan pita suara.
Apabila pita suara tegang akibat tertarik oleh otot, pita suara akan bergetar lebih cepat dan dihasilkan nada suara yang tinggi.
Berkurangnya tegangan pada pita suara akan menyebabkan pita suara bergetar lebih lamban, sehingga menghasilkan nada suara yang rendah.
Akibat adanya hormon androgen (hormon kelamin pria), pita suara pada pria biasanya lebih tebal dan lebih panjang, sehingga pita suara akan bergetar lebih lamban.
Hal ini yang menyebabkan nada suara pria memiliki rentang nada yang lebih rendah daripada rentang nada suara wanita.
c. Trakea
Udara yang telah masuk ke laring selanjutnya masuk ke trakea (batang tenggorokan).
Trakea adalah saluran yang menghubungkan laring dengan bronkus. Trakea memiliki panjang sekitar 10-12 cm dengan lebar 2 cm.
Dindingnya tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitelium bersilia.
Fungsi silia pada dinding trakea untuk menyaring benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
d. Bronkus
Pada bagian paling dasar dari trakea, trakea bercabang menjadi dua.
Percabangan trakea tersebut disebut dengan bronkus, masing-masing bronkus memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
Struktur bronkus hampir sama dengan trakea, tetapi lebih sempit.
Bentuk tulang rawan bronkus tidak teratur, tetapi berselang-seling dengan otot polos.
e. Bronkiolus
Di dalam paru-paru bronkus bercabang-cabang lagi. Bronkiolus merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus.
Pada ujung-ujung bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang sangat kecil dan berdinding tipis yang disebut alveolus.
f. Paru-Paru
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama, yang terbagi menjadi dua bagian,
yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.
Paru-paru dibungkus oleh selaput rangkap dua yang disebut pleura. Bentuk Pleura berupa kantung tertutup yang berisi cairan limfa.
Pleura berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan
mengempis.
Di dalam paru-paru terdapat bagian yang berperan dalam pertukaran gas oksigen dan gas karbon dioksida yaitu alveolus.
g. Alveolus
Dinding alveolus tersusun atas satu lapis jaringan epitel pipih. Struktur yang demikian memudahkan molekul-molekul gas melaluinya.
Dinding alveolus berbatasan dengan pembuluh kapiler darah, sehingga gas-gas dalam alveolus dapat dengan mudah mengalami pertukaran dengan gas-gas yang ada di dalam darah.
Adanya gelembung-gelembung alveolus memungkinkan pertambahan luas permukaan untuk proses pertukaran gas. Luas permukaan alveolus 100 kali luas permukaan tubuh manusia.
Besarnya luas permukaan seluruh alveolus dalam paru-paru menyebabkan penyerapan oksigen lebih efisien.
Baca Juga
Demikian ulasan materi Organ Pernapasan pada Manusia. Semoga Bermanfaat.