Cahayapendidikan.com – Gangguan Sistem Pernapasan Manusia dan Pencegahannya.
Setiap saat manusia menghirup dan mengembuskan udara yang disebut dengan istilah bernapas.
Pada umumnya, manusia dapat bernapas sekitar 17 ribu kali dalam sehari. Selama bernapas, udara terus keluar dan masuk melalui organ-organ pernapasan.
Manusia memiliki organ pernapasan yang dilengkapi dengan berbagai komponen yang
dapat membantu manusia untuk dapat memasukkan udara yang bersih dan suhu yang sesuai dengan keadaan di dalam paru-paru.
Kita pasti pernah mendengar istilah respirasi, Respirasi adalah proses pertukaran gas yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.
Baca Juga: Materi IPA Kelas 8 Semester 2 Kurikulum 2013
Gangguan Sistem Pernapasan Manusia dan Pencegahannya
Ada tiga proses dasar dalam respirasi manusia.
(1) Bernapas atau ventilasi paru-paru, merupakan proses menghirup udara (inhalasi) dan
mengembuskan udara (ekhalasi) yang melibatkan pertukaran
udara antara atmosfer dengan alveolus paru-paru.
(2) Respirasi eksternal, merupakan pertukaran gas-gas antara alveolus paru-paru dengan darah di dalam pembuluh kapiler paru-paru.
Pada proses tersebut darah dalam pembuluh kapiler mengikat O2 dari alveolus dan melepaskan CO2 menuju alveolus.
(3) Respirasi internal, merupakan pertukaran gas-gas antara darah di dalam pembuluh kapiler jaringan tubuh dengan sel-sel atau jaringan tubuh.
Pada proses tersebut darah melepaskan O2 dan mengikat CO2.
Di dalam sel tubuh, O2 digunakan untuk reaksi metabolisme tubuh, selama proses ini dihasilkan energi berupa ATP dan sisa metabolisme berupa CO2.
Infeksi Saluran Pernapasan Atas atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sebagai gangguan pada sistem pernapasan.
ISPA dalam bahasa Inggris disebut dengan Upper Respiratory Tract Infection (URI) merupakan penyakit yang diakibatkan adanya infeksi virus, bakteri,
atau jamur pada sistem pernapasan bagian atas yaitu meliputi infeksi pada hidung, sinus, faring, dan laring.
Beberapa jenis ISPA antara lain influenza, tosilitis, faringitis, laringitis, rhinitis, dan sinusitis.
Virus, bakteri, atau jamur tersebut juga dapat menginfeksi sistem pernapasan bagian bawah
yaitu meliputi trakea, brokus, dan alveolus atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Lower Respiratory Tract Infection.
Infeksi saluran pernapasan bagian bawah paling umum terjadi yaitu pneumonia, tuberculosis, asma, kanker paru-paru, dan bronkitis.
1. Influenza
Gejala umum influenza yaitu, demam dengan suhu lebih dari 39oC, pilek, bersin-bersin, batuk, sakit kepala, sakit otot, dan rongga hidung terasa gatal.
Dengan kondisi hidung tersumbat, penderita influenza akan kesulitan untuk bernapas.
Virus influenza keluar dari tubuh seseorang bersamaan dengan batuk dan pilek, kemudian disebarkan melalui udara.
Selain itu, virus juga dapat menular ketika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, kemudian orang tersebut menyentuh mulut dan mata.
Agar kamu tidak mudah tertular virus influenza, sebaiknya kamu selalu menggunakan masker ketika berkendaraan dan rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum makan.
2. Tonsilitis
Secara normal, tonsil (amandel) akan menyaring virus dan bakteri yang akan
masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan atau udara.
Gejala tonsilitis yaitu sakit tenggorokan, tonsil mengalami peradangan, batuk. sakit kepala, sakit pada bagian leher atau telinga, dan demam.
Virus yang dapat menyebabkan tonsilitis yaitu Adenovirus, Rhinovirus, Influenza, dan Corona virus.
Golongan bakteri yang menyebabkan tonsilitis pada umumnya bakteri Streptococcus.
3. Faringitis
Faringitis adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakit, seperti virus, bakteri, maupun jamur.
Virus yang dapat menyebabkan faringitis misalnya, Adenovirus, Orthomyxovirus, Rhinovirus, dan Coronavirus.
Banyak bakteri yang dapat menginfeksi faring, salah satunya yaitu Streptococcus pyogenes.
Selain disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur, faringitis juga dapat disebabkan oleh zat kimia yang dapat mengiritasi jaringan pada faring.
Faringitis merupakan penyebab umum sakit tenggorokan.
Orang yang menderita faringitis biasanya disertai dengan radang tonsil (amandel), yang menyebabkan rasa nyeri saat menelan makanan.
Penanganan faringitis yaitu dengan memberi antibiotik dan anti-fungi untuk membunuh bakteri serta jamur yang menginfeksi faring.
Selain itu, tentu harus ditambah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, agar sistem pertahanan tubuh menjadi lebih kuat.
4. Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi pada bronkiolus dan alveolus.
Penyebab terjadinya pneumonia, antara lain karena infeksi dari virus, bakteri, jamur, dan parasit lainnya.
Namun, umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae.
Pada paru-paru penderita pneumonia terdapat cairan yang kental. Cairan tersebut dapat mengganggu pertukaran gas pada paru-paru.
Hal ini menyebabkan oksigen yang diserap oleh darah menjadi kurang.
Gejala dari penyakit pneumonia yaitu demam, batuk berdahak, tidak enak badan, sakit pada bagian dada, dan terkadang mengalami kesulitan bernapas.
Penyakit pneumonia dapat ditularkan melalui udara ketika penderita pneumonia batuk maupun bersin.
Oleh karena itu, ketika kamu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk teman atau saudara yang dirawat di rumah sakit, sebaiknya kamu menggunakan
masker.
Penanganan pneumonia dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik, obat pembuat saluran napas menjadi lebar (bronkodilator), terapi oksigen, dan penyedotan cairan dalam paru-paru.
Gambar: perbandingan antara alveolus orang sehat dengan alveolus penderita pneumonia.
Baca Juga: Mekanisme Frekuensi dan Volume Pernapasan Manusia
5. Tuberculosis (TBC)
Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Selain menginfeksi paru-paru, bakteri ini juga dapat menginfeksi bagian lain dari tubuh.
Ketika bakteri tersebut masuk ke dalam paru-paru, bakteri akan menyebabkan infeksi
sehingga memicu sistem imun untuk bergerak menuju area yang terinfeksi dan segera “memakan” bakteri tersebut agar tidak menyebar luas.
Jika sistem imun lemah, maka bakteri dapat masuk ke dalam peredaran darah dan sistem limfa untuk menginfeksi organ lain.
Gejala dari penyakit TBC yaitu mudah lelah, berat badan turun drastis, lesu, hilang nafsu makan,
demam, berkeringat di malam hari, sulit bernapas, sakit pada bagian dada, dan batuk berdarah.
6. Asma
Asma merupakan salah satu kelainan yang menyerang saluran pernapasan. Namun sebenarnya Asma dapat disebabkan oleh faktor lingkungan.
Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan asma diantaranya masuknya
zat pemicu alergi (alergen) dalam tubuh. misalnya asap rokok, debu, bulu hewan peliharaan, dan lain-lain.
Masuknya alergen, akan memicu tubuh untuk menghasilkan senyawa kimia seperti prostaglandin dan histamin.
Senyawa kimia tersebutlah yang dapat memicu penyempitan saluran pernapasan.
Gambar: Kondisi Bronkus Normal dan Penderita Asma
Penyempitan yang terjadi pada saluran pernapasan menyebabkan penderita kesulitan untuk menghirup cukup oksigen.
Penderita asma akan mengalami batuk, napas berbunyi, napas pendek, dan sesak napas.
Oleh karena itu, penderita asma harus berhati-hati, dan menghindari
keadaan atau benda-benda yang dapat memicu asma.
7. Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru terjadi karena pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali pada jaringan dalam paru-paru.
Jika sel-sel tersebut tidak segera ditangani, dapat menyebar ke seluruh paru-paru bahkan jaringan di sekitar paru-paru.
Gejala orang yang menderita kanker paru-paru yaitu batuk disertai darah, berat badan berkurang drastis, napas menjadi pendek, dan sakit pada bagian dada.
Sekitar 85% kasus kanker paru-paru disebabkan oleh merokok dalam jangka waktu yang lama, sedangkan 10-15% kasus terjadi pada orang yang tidak pernah merokok.
Kanker paru-paru pada orang yang tidak merokok dapat diakibatkan karena kombinasi faktor keturunan dan faktor lingkungan,
misalnya menghirup debu asbes dan udara yang terpolusi, termasuk akibat menjadi perokok pasif.
Baca Juga
1. Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan
Demikian uasan materi Gangguan Sistem Pernapasan Manusia dan Pencegahannya. Semoga Bermanfaat.