4 Jenis Karakteristik Peserta Didik – Wajib Dipahami Guru

Cahayapendidikan.com – 4 Jenis Karakteristik Peserta Didik – Wajib Dipahami Guru.

Jenis Karakter Peserta Didik

Suatu proses pembelajaran akan dapat berlangsung secara efektif atau tidak, sangat ditentukan oleh seberapa tinggi tingkat pemahaman pendidik tentang karakteristik yang dimiliki peserta didik nya.

Pemahaman karakteristik peserta didik sangat menentukan hasil belajar yang akan dicapai, aktivitas yang perlu dilakukan, dan asesmen yang tepat bagi peserta didik.

Atas dasar ini sebenarnya Jenis karakteristik peserta didik harus menjadi perhatian dan pijakan pendidik dalam melakukan seluruh aktivitas pembelajaran.

Karakteristik peserta didik meliputi: etnik, kultural, status sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi,

perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan moral dan spiritual, dan perkembangan motorik.

Jenis Karakter Peserta Didik

4 Jenis Karakteristik Peserta Didik

1. Etnik

Negara Indonesia merupakan negara yang luas wilayahnya dan kaya akan etniknya.

Namun berkat perkembangan alat transportasi yang semakin modern, maka seolah tidak ada batas antar daerah / suku

dan juga tidak ada kesulitan menuju daerah lain untuk bersekolah, sehingga dalam sekolah dan kelas tertentu terdapat multi etnik / suku bangsa,

seperti dalam satu kelas kadang terdiri dari peserta didik etnik Jawa, Sunda, Madura, Minang, dan Bali, maupun etnik lainnya.

Implikasi dari etnik ini, pendidik dalam melakukan proses pembelajaran perlu memperhatikan jenis etnik apa saja yang terdapat dalam kelasnya.

Data tentang keberagaman etnis di kelasnya menjadi informasi yang sangat berharga bagi pendidik dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.

Seorang pendidik yang menghadapi peserta didik hanya satu etnik di kelasnya, tentunya tidak sesulit yang multi etnik.

Contoh Pak Ardi seorang pendidik di kelas 6 Sekolah Dasar yang peserta didik nya terdiri dari etnik Jawa semua atau Sunda semua,

tentunya tidak sesulit ketika menghadapi peserta didik dalam satu kelas yang multi etnik.

Jika Pak Ardi melakukan proses pembelajaran dengan peserta didik yang multi etnik

maka dalam melakukan interaksi dengan peserta didik di kelas tersebut perlu menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh semua peserta didik nya.

Kemudian ketika memberikan contoh-contoh untuk memperjelas tema yang sedang dibahasnya juga contoh yang dapat dimengerti dan dipahami oleh semuanya.

b. Kultural

Meskipun kita telah memiliki jargon Sumpah Pemuda yang mengakui bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia dan
menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Namun peserta didik kita sebagai anggota suatu masyarakat memiliki budaya tertentu dan sudah barang tentu menjadi pendukung budaya tersebut.

Budaya yang ada di masyarakat kita sangatlah beragam, seperti kesenian, kepercayaan, norma, kebiasaan, dan adat istiadat.

Peserta didik yang kita hadapi mungkin berasal dari berbagai daerah yang tentunya memiliki budaya yang berbeda-beda sehingga kelas yang kita hadapi kelas yang multi kultural.

Implikasi dari aspek kultural dalam proses pembelajaran ini pendidik dapat menerapkan pendidikan multi kultural.

Pendidikan multi kultural menurut Choirul (2016: 187) memiliki ciri-ciri:

1) Tujuannya membentuk “manusia budaya” dan menciptakan manusia berbudaya (berperadaban).

2) Materinya mangajarkan nilai-nilai luhur kemanusiaan, nilai-nilai bangsa, dan nilai-nilai kelompok etnis (kultural).

3) metodenya demokratis, yang menghargai aspek-aspek perbedaan dan keberagaman budaya bangsa dan kelompok etnis (multikulturalisme).

4) Evaluasinya ditentukan pada penilaian terhadap tingkah laku anak didik yang meliputi aspek persepsi, apresiasi, dan tindakan terhadap budaya lainnya.

Atas dasar definisi dan ciri-ciri pendidikan multi kultural tersebut di atas, maka
pendidik dalam melakukan proses pembelajaran harus mampu menyikapi keberagaman budaya yang ada di sekolahnya/kelasnya.

Misalnya Pak Irwan seorang pendidik di salah satu SMA, ketika menjelaskan materi pelajaran dan dalam memberikan contoh-contoh perlu mempertimbangkan

keberagaman budaya tersebut, sehingga apa yang disampaikan dapat diterima oleh semua peserta didik, atau tidak hanya berlaku untuk budaya tertentu saja.

4 Jenis Karakter Peserta Didik
c. Status Sosial

Manusia diciptakan Tuhan dengan diberi rejeki seperti berupa pekerjaan, kesehatan, kekayaan, kedudukan, dan penghasilan yang berbeda- beda.

Kondisi seperti ini juga melatarbelakangi peserta didik yang ada pada suatu kelas atau sekolah kita.

Peserta didik pada suatu kelas biasanya berasal dari status sosial ekonomi yang berbeda-beda. Jenis Karakter Peserta Didik.

Dilihat dari latar belakang pekerjaan orang tua, di kelas kita terdapat peserta didik yang orang tuanya wira usahawan, pegawai negeri, pedagang, petani, dan juga mungkin menjadi buruh.

Dilihat dari sisi jabatan orang tua, ada peserta didik yang orang tuanya menjadi pejabat seperti presiden, menteri, gubernur, bupati, camat, kepala desa, kepala kantor atau kepala perusahaan, dan Ketua RT.

Disamping itu ada peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi mampu, ada yang berasal dari keluarga yang cukup mampu, dan ada juga peserta didik yang berasal dari keluarga yang kurang mampu.

Peserta didik dengan bervariasi status ekonomi dan sosialnya menyatu untuk saling berinteraksi dan saling melakukan proses pembelajaran.

Perbedaan ini hendaknya tidak menjadi penghambat dalam melakukan proses pembelajaran.

Namun tidak dapat dipungkiri kadang dijumpai status sosial ekonomi ini menjadi penghambat peserta didik dalam belajar secara kelompok.

Implikasi dengan adanya variasi status-sosial ekonomi ini pendidik dituntut untuk mampu bertindak adil dan tidak diskriminatif.

Contohnya dalam proses pembelajaran pendidik jangan sampai membeda- bedakan atau diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada peserta didik nya,

dan juga dalam memberikan tugas-tugas yang sekiranya mampu diselesaikan oleh semua peserta didik dengan latar belakang ekonomi sosial yang sangat beragam.

4 Jenis Karakter Peserta Didik
d. Minat

Minat dapat diartikan suatu rasa lebih suka, rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas.

Hurlock (1990: 114) menyatakan bahwa minat merupakan suatu sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan yang dipilihnya.

Apabila seseorang melihat sesuatu yang memberikan manfaat, maka dirinya akan
memperoleh kepuasan dan akan berminat pada hal tersebut.

Lebih lanjut Sardiman, (2011: 76) menjelaskan bahwa minat sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.

Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingan orang tersebut.

Atas dasar hal tersebut sebenarnya minat seseorang khususnya minat belajar peserta didik memegang peran yang sangat penting.

Sehingga perlu untuk terus ditumbuh-kembangkan sesuai dengan minat yang dimiliki seorang peserta didik.

Namun sebagaimana kita ketahui bahwa minat belajar peserta didik tidaklah sama,
ada peserta didik yang memiliki minat belajarnya tinggi, ada yang sedang, dan
bahkan rendah.

Untuk mengetahui apakah peserta didik memiliki minat belajar yang tinggi atau tidak sebenarnya dapat dilihat dari indikator minat itu sendiri.

Indikator minat meliputi: perasaan senang, ketertarikan peserta didik, perhatian dalam belajar, keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, manfaat dan fungsi mata pelajaran.

Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas maka akan diuraikan dalam paparan berikut.

Perasaan senang, seseorang peserta didik yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap mata pelajaran tertentu akan memperlihatkan tindakan yang bersemangat terhadap hal tersebut.

Contohnya, peserta didik yang gemar dengan mata pelajaran Matematika,

maka peserta didik tersebut akan merasa bersemangat dan terus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan Matematika, tanpa ada perasaan terpaksa dalam belajar.

Ketertarikan peserta didik, ini berkaitan dengan daya gerak yang mendorong peserta didik untuk cenderung merasa tertarik

pada orang, benda, kegiatan, dapat berupa pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri,

Perhatian dalam belajar, perhatian atau konsentrasi dapat diartikan terpusatnya mental seseorang terhadap suatu objek.

Peserta didik yang memiliki minat terhadap objek tertentu, maka peserta didik tersebut dengan sendirinya peserta didik tersebut memperhatikan objek tersebut.

Contohnya peserta didik yang memiliki minat pada seni musik maka peserta didik tersebut akan memperhatikan ketika terdengar bunyi musik, bahkan gemar mendatangi konser-konser music.

Peserta didik merasa lebih mudah dan bersemangat dalam belajar jika diiringi dengan alunan musik.

Keterlibatan belajar, keterlibatan atau partisipasi peserta didik dalam belajar sangat penting, karena apabila peserta didik terlibat aktif dalam belajar maka hasilnya tentu akan baik. Jenis Karakter Peserta Didik.

Keterlibatan belajar akan muncul manakala tertarik pada objek yang dipelajari yang kemudian merasa senang dan tertarik untuk melakukan kegiatan dari objek tersebut.

Manfaat dan fungsi mata pelajaran, jika manfaat dari apa yang dipelajari oleh peserta didik dapat diketahui dan dipahami secara jelas, maka akan menumbuhkan motivasi peserta didik.

Manfaat dari mata pelajaran tertentu sebenarnya tidak hanya untuk sekarang tapi bisa manfaat untuk masa mendatang,

atau manfaat bukan hanya saat di sekolah tetapi bisa manfaat ketika sudah bekerja atau dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, minat belajar merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran, dan perlu untuk selalu ditingkatkan.

Implikasinya dalam proses pembelajaran terutama menghadapi tantangan abad 21,

pendidik dapat menerapkan berbagai model pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning),

menantang dan inovatif, menyampaikan tujuan/manfaat mempelajari suatu tema/mata pelajaran, serta menggunakan beragam media pembelajaran.

Sumber: Modul Belajar Mandiri Calon Guru – Pedagogi, Dirjen GTK Kemdikbud.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *