Cahayapendidikan.com – Tahapan Pengembangan Bank Soal SD yang Wajib Dipahami Guru.
Hasil belajar peserta didik dapat dilakukan dengan berbagai macam tujuan. Penilaian dapat dilakukan untuk mengetahui materi yang belum dikuasai peserta didik, untuk melihat kemajuan peserta didik pada periode waktu tertentu. Selain itu juga untuk penempatan peserta didik, dan untuk penentuan kelulusan peserta didik.
Secara umum penilaian dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu penilaian internal dan penilaian eksternal.
Penilaian internal adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik atau satuan pendidikan. Sedangkan penilaian eksternal dilakukan oleh institusi di luar satuan pendidikan. Misalnya pemerintah atau lembaga penilaian yang diberi otoritas oleh pemerintah.
Baca Juga:
- 3 Fungsi Penilaian yang Harus Dipahami Guru
- 6 Komponen Bahan Ajar yang Wajib Dipahami Guru
- Mengembangkan Tema Topik Layanan BK di SD MI
Tahapan Pengembangan Bank Soal Sekolah Dasar
1. Penyusunan kisi-kisi
Kisi-kisi digunakan sebagai pedoman bagi penulis soal agar diperoleh soal yang sesuai dengan tujuan.
2. Penulisan soal
Soal ditulis oleh beberapa penulis soal berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun lebih awal. Soal-soal yang dihasilkan ini masih berupa soal-soal mentah.
3. Review dan Revisi (Telaah dan Perbaikan)
Review adalah menelaah soal mentah secara kualitatif berdasarkan kaidah penulisan soal oleh penelaah soal. Hasil review soal diklasifikasikan menjadi soal baik, soal kurang baik, dan soal ditolak. Soal baik langsung diterima, soal kurang baik perlu diperbaiki sehingga diperoleh soal yang baik. Sedangkan soal yang ditolak dikembalikan ke penulis.
4. Perakitan soal
Soal-soal baik selanjutnya dirakit menjadi beberapa paket soal untuk diujicobakan. Pada saat perakitan, dimasukkan beberapa soal yang berfungsi sebagai soal linking antarpaket. Soal-soal linking tersebut diambil dari bank soal yang telah memiliki karakteristik soal.
5. Ujicoba soal
Paket-paket soal diujicobakan kepada peserta didik yang sedang menempuh jenjang pendidikan yang sesuai dengan jenjang pendidikan pada tes tersebut.
Misalnya, soal-soal Bahasa Indonesia kelas IV diujikan kepada peserta didik kelas V di akhir tahun pelajaran. Atau diujikan kepada peserta didik kelas VI di awal tahun pelajaran.
Peserta didik dalam menjawab soal-soal tes tersebut harus serius seolah-olah ujian yang sebenarnya. Walaupun pada ujicoba ini yang akan dilihat adalah kualitas soalnya bukan kompetensi peserta didik.
Ujicoba soal digunakan untuk mengumpulkan data empirik tentang soal berupa jawaban-jawaban peserta didik terhadap soal.
6. Analisis kuantitatif
Data empirik dari hasil ujicoba dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan program analisis, baik klasik maupun modern.
Program analisis secara klasik menggunakan iteman. Hasil iteman meliputi daya beda, tingkat kesukaran, penyebaran option, dan cek kunci.
Soal yang telah disusun dianalisis menggunakan teori tes modern dengan Item Response Theory. Program yang dapat digunakan antara lain Bigsteps, Winsteps, Quest, Conquestuest, RUMM.
Dengan menggunakan analisis teori tes modern dapat diperoleh informasi kesesuaian soal dengan model (fit terhadap model), disamping tingkat kesukaran soal.
7. Seleksi soal
Berdasarkan hasil analisis soal, soal-soal dikelompokkan menjadi soal baik, soal perlu revisi, dan soal ditolak.
Merujuk teori tes klasik soal-soal baik adalah soal yang memiliki daya beda tinggi. Ditunjukkan dengan korelasi point biserial di atas 0,2 dan semua distraktor berfungsi.
Berdasarkan teori tes modern, soal yang baik adalah soal yang sesuai (fit) dengan model, ditunjukan oleh statistik infit atau outfit. Soal-soal baik dimasukkan ke dalam bank soal.
Soal dengan daya beda rendah dan terdapat distraktor yang tidak berfungsi perlu direvisi. Soal yang tidak mempunyai daya beda dan sebagian distraktor tidak berfungsi ditolak.
Demikianlah ulasan terkait Tahapan Pengembangan Bank Soal SD yang Wajib Dipahami Guru, semoga bermanfaat.