Penilaian Kinerja: Pengertian, Prinsip dan Kualitas

Cahayapendidikan.com – Penilaian Kinerja: Pengertian, Prinsip dan Kualitas.

Pada kesempatan ini Admin Cahayapendidikan akan berbagi informasi perihal Penilaian Kinerja: Pengertian, Prinsip dan Kualitasuntuk bapak ibu guru.

Pemahaman Model Penilaian Kinerja dapat dijadikan rujukan oleh bapak ibu guru dalam melaksanakan penilaian keterampilan bagi peserta didik.

Penilaian dalam dunia pendidikan merupakan proses pengumpulan, pengolahan, dan interpretasi informasi hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan pendidikan.

Sedangkan Penilaian kelas merupakan proses pengumpulan, pengolahan, dan interpretasi informasi untuk membuat berbagai keputusan terkait pembelajaran di tingkat kelas oleh guru.

Penilaian Kinerja

Penilaian Kinerja: Pengertian, Prinsip dan Kualitas

Penilaian kelas memiliki peran sangat penting untuk

(a) memberikan informasi awal sebelum pembelajaran dimulai sehingga guru dapat mendesain skenario pembelajaran dengan tepat;
(b) memberikan umpan balik bagi guru dan peserta didik untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran; dan (c) memberikan informasi ketercapaian tujuan pembelajaran tertentu, misalnya menyimpulkan ketercapaian sebuah kompetensi dasar pada mata pelajaran tertentu.

Agar penilaian yang dilakukan guru efektif dan bermakna, guru perlu
(1) merumuskan target pembelajaran yang akan dinilai dengan jelas, tegas, dan terukur;
(2) memastikan teknik penilaian yang dipilih sesuai dengan setiap target pembelajaran;
(3) memastikan teknik penilaian yang digunakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik saat ini dan nanti.

Teknik penilaian saat ini harus memiliki kontribusi nyata terhadap pencapaian mutu lulusan yang memiliki keterampilan berpikir kritis dan kreatif, keterampilan berkomunikasi, dan keterampilan berkolaborasi.

Oleh karena itu penilaian harus fokus mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi dan mengukur kinerja peserta didik.

Penilaian kinerja sering disebut juga penilaian otentik merupakan teknik penilaian multi-dimensional yang dapat dilakukan dengan penilaian tertulis, penilaian perbuatan, dan penugasan.

Dengan demikian Penilaian kinerja menuntut peserta didik membuat sebuah produk dan/atau mendemonstrasikan sebuah proses.

Dengan demikian, penilaian kinerja menuntut peserta didik untuk melakukan kegiatan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya,

misalnya membuat laporan atau mempraktikkan bagaimana mengukur suhu zat di laboratorium.

a. Pengertian Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan bentuk penilaian yang menuntut peserta didik mempraktikkan dan mengaplikasikan pengetahuan yang sudah dipelajari ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Target pencapaian hasil belajar dalam penilaian kinerja dapat meliputi aspek-aspek:

1) pengetahuan;

2) praktik dan aplikasi pengetahuan;

3) kecakapan dalam berbagai jenis keterampilan komunikasi, visual, karya seni, dan lain-lain;

4) produk (hasil karya); dan

5) sikap (berhubungan dengan perasaan, sikap, nilai, minat, motivasi).

Jadi dalam hal ini penilaian kinerja dapat mengukur kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Penilaian kinerja mempunyai dua karakteristik dasar, yaitu:

(1) mempraktikkan kemampuan membuat suatu produk (proses) atau terlibat dalam suatu aktivitas (perbuatan) dan

(2) menghasilkan produk dari tugas kinerja yang diminta.

Berdasarkan kedua karakteristik dasar tersebut, penilaiankinerja dapat menilai proses, produk, atau keduanya (proses dan produk).Untuk menentukan bentuk penilaian kinerja yang tepat tergantung pada karakteristik materi yang dinilai dan kompetensi yang diharapkan harus dicapai oleh peserta didik.

b. Prinsip-prinsip PenilaianKinerja

Penilaian kinerja dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip-prinsip:

(1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran;

(2) mencerminkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dan masalah dunia sekolah;

(3) menggunakan berbagai metode dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar;

(4) bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (pengetahuan, keterampilan, dan sikap).

Baca Juga:Contoh Format Penilaian Diri

C. Kualitas Penilaian Kinerja

Kualitas penilaiankinerja sangat bergantung pada tugas kinerja yang diberikan pada peserta didik. Untuk mendapatkan penilaiankinerja yang berkualitas, ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan tugas kinerja, yaitu:

1. Representatif/dapat digeneralisasi

Tugas kinerja yang diberikan hendaknya dapat memberikan informasi yang memadai mengenai kompetensi yang dinilai. Untuk menilai satu kompetensi dasar dapat digunakan beberapa tugas yang berbeda.

Tugas-tugas tersebut hendaknya sebanding dan memberi informasi mengenai kompetensi yang dinilai sehingga
peserta didik tidak dirugikan karena mendapat tugas kinerja yang berbeda.

2. Otentik

Tugas kinerja yang diberikan kepada peserta didik merefleksikan kehidupan nyata.
Tugas kinerja ini dilakukan pada saat aktivitas pembelajaran di kelas, di laboratorium atau dalam kehidupan sehari-hari.

3. Multidomain

Tugas kinerja yang diberikan kepada peserta didik mengukur lebih dari satu aspek, yaitu aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara terintegrasi.

4. Dapat diajarkan

Tugas kinerja yang diberikan berkaitan dengan materi yang diajarkan. Pendidik memberikan umpan balik yang konstruktif terhadap hasil pekerjaan peserta didik,

sehingga tugas kinerja yang diberikan dapat meningkatkan pemahaman pengetahuan dan kemampuan keterampilan peserta didik.

5. Adil

Tugas kinerja yang diberikan tidak menguntungkan kelompok tertentu berdasarkan jenis kelamin, suku bangsa, agama, dan status sosial ekonomi.

6. Fisibel

Tugas kinerja yang diberikan dapat dilaksanakan, artinya harus mempertimbangkan faktor biaya, tempat, waktu, dan peralatan.

7. Dapat diskor

Tugas yang diberikan dapat diskor dengan akurat dan reliabel dengan menggunakan pedoman penskoran (rubrik) yang tepat.

Selain tujuh kriteria di atas, hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam penilaian kinerja antara lain:

1. Relevan

Guru harus memastikan penugasan yang akan dinilai relevan dengan tuntutan kompetensi dalam kurikulum. Guru memilih penugasan yang akan dinilai menyesuaikan dengan tingkat kompetensi peserta didik,

misalnya penugasan yang akan dinilai didasarkan pada tingkat kompleksitas, tahapan, dan waktu dalam melakukan tugas tersebut.

2. Mewakili kompetensi yang dinilai

Penugasan yang diberikan guru mewakili kompetensi-kompetensi dalam kurikulum.
Pemilihan tugas ini didasarkan pada urgensi, keterpakaian, dan representatif.

3. Objektivitas

Penilaiankinerja didasarkan pada rubrik penilaian yang telah ditetapkan dan tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai.

Demikian informasi terkait Penilaian Kinerja: Pengertian, Prinsip dan Kualitas,semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *