Cahayapendidikan.com – Pengertian Angin Muson, dan Pengaruhnya terhadap Musim di Indonesia.
Secara astronomis, Indonesia terletak pada 6o LU – 11o LS dan 95o BT – 141o BT, sehingga Indonesia beriklim tropis.
Hal ini merujuk pada pembagian iklim matahari bahwa daerah yang beriklim tropis terletak pada 23,5o LU – 23,5o LS, dan wilayah Indonesia berada pada rentang lintas tersebut.
Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun sekitar27o C dengan curah hujan yang tinggi pula.
Selain itu, di daerah tropis tidak ada perbedaan yang jauh atau berarti antara suhu pada musim hujan dan suhu pada musim kemarau.
Ciri daerah tropis lainnya adalah lama siang dan lama malam hampir sama yaitu sekitar 12 jam siang dan 12 jam malam.
Pengertian Angin Muson, dan Pengaruhnya terhadap Musim di Indonesia
Angin Muson atau angin musim merupakan gerakan massa udara yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang mencolok antara daratan dan juga samudera.
Proses terjadinya angin muson dipengaruhi dengan adanya dua benua di dunia yang berada di belahan bumi utara dan di belahan bumi selatan yang mengapit dua samudera.
Misalnya, benua Asia (bagian utara) dan benua Australia (bagian selatan) yang kemudian mengapit dua samudera, yakni Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Angin muson terjadi karena wilayah daratan lebih cepat panas dan cepat dingin daripada wilayah perairan.
Hal itu menjadikan suhu udara di darat lebih panas daripada di laut pada musim panas.
Udara yang panas di daratan biasanya akan berkembang naik dan hal ini akan menciptakan daerah bertekanan rendah.
Sebaliknya udara yang dingin di perairan lebih lembab sehingga bertekanan tinggi.
Merujuk Hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah yang mempunyai tekanan maksimum ke daerah yang mengalami tekanan minimum
Angin muson ini merupakan angin yang bertiup karena dipengaruhi oleh keberadaan dua benua yang mengapit dua samudera.
Dan angin muson dibedakan menjadi angin muson barat dan juga angin muson timur.
1. Angin Muson Barat
Angin Muson barat bertiup pada bulan Oktober hingga April, pada saat itu kedudukan semu matahari di belahan bumi selatan.
Hal ini menyebabkan di kawasan benua Asia bertekanan udara tinggi dan kawasan benua Australia bertekanan udara rendah.
Sehingga bertiuplah angin dari kawasan benua Asia ke kawasan benua Australia.
Karena angin bertiup melalui samudera Hindia, maka angin tersebut mengandung uap air yang banyak,
sehingga pada bulan Oktober hingga Maret ini Indonesia mengalami musim penghujan.
Dengan demikian keberadaan angin muson barat menjadikan Indonesia mengalami musim penghujan.
2. Angin Muson Timur
Angin Muson Timur bertiup pada bulan April hingga Oktober, pada saat itu kedudukan semu matahari di belahan bumi utara.
Hal ini menyebabkan di kawasan benua Australia bertekanan udara tinggi dan kawasan benua Asia bertekanan udara rendah.
Sehingga bertiuplah angin dari kawasan benua Australia ke kawasan benua Asia.
Karena menuju utara equator atau khatulistiwa, maka angin akan dibelokkan ke arah kanan.
Angin yang bertiup tersebut melewati daerah gurun pasir yang terletak di bagian utara benua Australia
yang bersifat kering dan angin tersebut hanya melalui lautan yang sempit, sehingga angin tidak mengandung uap air
maka angin muson timur membawa dampak bahwa Indonesia mengalami musim kemarau.
Baca Juga:3 Jenis Iklim Indonesia
Demikain ulasanPengertian Angin Muson, dan Pengaruhnya terhadap Musim di Indonesia,semoga bermanfaat.