Tujuan dan Karakteristik Mata Pelajaran Prakarya Rekayasa – Merdeka Belajar

Cahayapendidikan.com – Tujuan dan Karakteristik Mata Pelajaran Prakarya Rekayasa – Merdeka Belajar.

Pada kesempatan yang baik ini, admin Cahayapendidikan akan berbagi sedikit informasi kepada rekan guru tentang Tujuan dan Karakteristik Mata Pelajaran Prakarya Rekayasa –  Merdeka Belajar.

Dengan memahami Tujuan dan Karakteristik Mata Pelajaran Prakarya Rekayasa – Merdeka Belajar, rekan guru Prakarya Rekayasa akan dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

Untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna, pembelajaran perlu berpihak dan memberi kemerdekaan kepada peserta didik.

Merdeka belajar memungkinkan peserta didik terlibat dalam pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan dan karakteristiknya.

Keberhasilan pembelajaran tidak hanya bergantung pada pendidik.

Peran pemangku kepentingan lain sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran yang bermakna.

Ketika peserta didik menjadi seorang pelajar yang merdeka, peserta didik akan memiliki peluang

untuk melakukan inisiatif, mempunyai suara dan kepemilikan pada proses pembelajaran serta memiliki kesempatan

untuk memberikan umpan balik baik kepada diri sendiri, peserta didik lain, kepada pendidik dan kepada para pemangku kepentingan lainnya.

Baca Juga: Contoh Soal AKM Kelas 9-10 Numerasi dan Literasi dengan Kunci Jawabannya

Tujuan dan Karakteristik Mata Pelajaran Prakarya Rekayasa - Merdeka Belajar

Tujuan dan Karakteristik Mata Pelajaran Prakarya Rekayasa –  Merdeka Belajar

Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, sejak dahulu telah mengembangkan kemampuan olah pikir dan olah rasa, untuk membantu

menjalani kehidupan, memecahkan masalah, maupun menghasilkan produk olahan yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup.

Karya manusia sebagai produk budaya, terlihat dalam tiga ranah: fisik (material), sistem (langkah-langkah, metoda dan strategi memproduksi) dan ide (gagasan dan latar belakang memproduksi).

Menyikapi perkembangan dan perubahan teknologi, budaya dan gaya hidup yang terjadi dengan cepat di dunia saat ini,

maka dunia pendidikan di Indonesia mengantisipasi melalui penguatan keterampilan dan jiwa kewirausahaan peserta didik.

Salah satu mata pelajaran yang mengembangkan keterampilan dan jiwa

kewirausahaan adalah Prakarya, yang terdiri dari empat sub bidang keterampilan yaitu kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan.

Prakarya Pengolahan mengembangkan keterampilan peserta didik

melalui kepekaan terhadap lingkungan, ide dan kreativitas untuk bertahan hidup secara mandiri dan ekonomis.

Seiring berkembangnya zaman, mental generasi muda perlu dibangun

agar mampu mengatasi berbagai persoalan hidup termasuk masalah lapangan pekerjaan.

Indonesia memiliki potensi besar bagi pasar dunia industri, maka generasi muda perlu memiliki jiwa yang tangguh untuk berwirausaha,

memahami strategi wirausaha dan keberanian untuk terjun ke dalam dunia usaha.

Kemampuan keterampilan kreatif Prakarya Pengolahan berpeluang

mewujudkan jiwa kewirausahaan dimulai sejak pendidikan dasar hingga pendidikan menengah melatih kemampuan kepemimpinan (leadership),

berinisiatif tinggi dan merespon kebutuhan sekitar, kerjasama (team work), serta berani mengambil resiko (risk-taking).

Mata pelajaran Prakarya Pengolahan mengacu pada konsep hasta karya Ki Hajar Dewantara yaitu mengembangkan cipta, rasa, dan karsa

dengan menciptakan produk olahan pangan dan non pangan yang berdampak pada diri serta lingkungan secara kontekstual dan higienis.

Prakarya Pengolahan mengembangkan kemampuan dan keterampilan peserta didik dengan mengintegrasikan, mengkorelasikan, dan

mengkolaborasikan berbagai pengetahuan dan disiplin ilmu berbasis STEAM (Sains/Science, Teknologi/technology, Teknik/Engineering, Seni/Art dan Matematika/Mathematic)

untuk menciptakan inovasi produk yang efektif dan efisien melalui pembelajaran kolaborasi dengan dunia kerja dan dunia pendidikan lanjut.

Mata pelajaran Prakarya pada jenjang Sekolah Dasar (Fase A-C) diintegrasikan dengan tema atau mata pelajaran lainnya seperti Seni,

Bahasa, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, atau mata pelajaran lain yang relevan.

Kurikulum Prakarya Pengolahan mengembangkan kompetensi

merencanakan dan menghasilkan produk olahan pangan dan non pangan yang berdampak individu maupun sosial dan berbasis ekosistem.

Kompetensi ini membutuhkan penguasaan ilmu pengetahuan (biologi,

kimia dan fisika), dan teknologi, serta pendidikan kewirausahaan.

Kompetensi pembelajaran terdiri dari kemampuan mengeksplorasi dan

mengembangkan bahan, alat, teknik (pencampuran, pemanasan, pengawetan, dan modifikasi), serta sistem pengolahan.

Pengalaman pembelajaran diperoleh dari sekolah, keluarga dan masyarakat.

Disamping itu, peserta didik dilatih kemampuan berpikir kreatif-inovatif, logis, sistematis, dan global (komprehensif).

Pengembangan materi pembelajaran bersifat kontekstual yaitu menggali potensi kearifan lokal melalui kemampuan apresiasi, observasi, dan eksplorasi untuk membuat desain/perencanaan.

Proses produksi pengolahan melalui eksperimentasi, modifikasi, dan penyajian sebagai sentuhan akhir (finishing touch) produksi dengan memberi kesempatan merefleksi dan mengevaluasi.

Akhirnya, melalui penguasaan ilmu dan pengetahuan seni, desain, teknologi, budaya, ekonomi dengan semangat kewirausahaan diharapkan dapat terwujud Profil Pelajar Pancasila.

Tujuan Belajar Prakarya Rekayasa

Prakarya Rekayasa memiliki tujuan sebagai berikut:

1. merancang dan menghasilkan produk rekayasa melalui penguasaan

menggali (exploration) bahan, teknik, alat dan prosedur dengan mengembangkan rekonstruksi pengetahuan, desain, seni dan teknologi;

2. mengapresiasi, mengevaluasi dan merefleksi karya teknologi masyarakat maupun teman sendiri berdasarkan pendekatan sistematis ilmiah; dan

3. menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan melalui kepemimpinan, kerjasama dan berani mengambil resiko.

Karakteristik Mata Pelajaran Prakarya Rekayasa

Kurikulum Prakarya Rekayasa menerapkan:

(1) kurikulum progresif (progresive curriculum) yaitu kurikulum yang

mengikuti perkembangan Ilmu, Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS), sehingga materi, metode pembelajaran menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada;

(2) kurikulum terpadu (integrated curriculum) yaitu mengkolaborasikan dengan sesama aspek mata pelajaran Prakarya maupun mata pelajaran lainnya;

(3) kurikulum korelatif (corralated curriculum) yaitu kurikulum yang memberikan kesempatan melaksanakan pembelajaran berbasis project

based learning dengan sesama aspek Prakarya atau mata pelajaran lainnya untuk menghasilkan satu produk yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari;

(4) kurikulum mandiri (single subject curriculum) yaitu kurikulum yang dilaksanakan secara mandiri dapat menghasilkan karya yang berguna

bagi mata pelajaran yang lain baik secara transfer of training, transfer of knowledge maupun transfer of value.

Pembelajaran Prakarya Rekayasa berorientasi pada pengembangan kemampuan mengeksplorasi bahan, teknik, alat dan prosedur untuk

membuat produk eksperimentasi, kebutuhan sehari-hari dan produk komersial dilandasi dengan semangat kewirausahaan.

Materi pembelajaran Prakarya Rekayasa dapat menggali potensi

daerah/lokal serta memperhatikan karakteristik bahan yang dikembangkan.

Pelaksanaan pembelajaran Prakarya Rekayasa dimulai dengan mendesain, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan merefleksi

berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi dan prosedur berkarya.

Prinsip dalam rekayasa adalah dengan memanfaatkan sistem, bahan, serta teknologi untuk ide produk rekayasa yang disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan manusia.

Pembelajaran Prakarya Rekayasa diharapkan terwujudnya Profil Pelajar Pancasila dan dihasilkannya peserta didik yang menguasai teknologi

tepat guna melalui sikap analitis, logis, kreatif, inovatif, konstruktif, dan prediktif serta tanggap terhadap lingkungan dan perkembangan zaman.

Lingkup materi Prakarya Rekayasa dikaitkan dengan kemampuan teknologi dalam merancang, merekonstruksi, dan membuat produk yang

bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dengan pendekatan pemecahan masalah meliputi pembuatan produk teknologi rekayasa sederhana

(mekanis maupun non-mekanis), teknologi rekayasa tepat guna berbasis masalah (elektronika, sistem pengendali, otomasi), dan teknologi

terapan yang disesuaikan dengan potensi lingkungan serta kearifan lokal.

Prosedur permbuatan produk rekayasa meliputi proses konstruksi

penyambungan kayu, tali, plastik, kertas, dan lainnya untuk menghasilkan produk yang kuat baik secara mekanik maupun

elektronika harus dilakukan dengan prinsip ketepatan, dan ergonomik agar aman dan nyaman digunakan.

Materi pembelajaran prakarya rekayasa menyesuaikan kondisi dan potensi lingkungan sosial, budaya dan alam dengan memperhatikan

kelestarian dengan pendekatan pengetahuan teknologi serta ekosistem menuju modifikasi dan inovasi.

Prakarya Rekayasa dilakukan secara mandiri, sinergi, dan gradasi. Pembelajaran secara mandiri artinya pembelajaran yang dilaksanakan

sesuai minat dan kemampuan peserta didik dengan supervisi dari guru atau sekolah melalui pembelajaran berbasis proyek (Project Based

Learning) ataupun pembelajaran penemuan (Discovery Learning).

Pembelajaran sinergi adalah model pembelajaran yang membuka kesempatan bagi peserta didik dan sekolah untuk bekerjasama dengan

dunia usaha/dunia kerja yang ada di lingkungannya meliputi kegiatan kunjungan ataupun magang.

Pembelajaran dilaksanakan secara gradasi yaitu dimulai sejak pendidikan

dasar dengan orientasi pengembangan lifeskill dan homeskill serta berorientasi pada home industry untuk tingkat pendidikan menengah.

Prakarya Rekayasa di Sekolah Dasar (SD) berorientasi menumbuhkan kepedulian lingkungan serta kebiasaan masyarakat untuk

mempersiapkan dan melatih dasar kecakapan hidup (life skill).

Prakarya Rekayasa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) menyelaraskan antara pengetahuan dasar teknologi terhadap pembentukan nilai-nilai

kewirausahaan, melatih pengetahuan dan keterampilan teknis (family life skill).

Prakarya Rekayasa jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) bertujuan melatih jiwa kewirausahaan sebagai persiapan hidup mandiri (home economy/industry) dan

studi lebih lanjut. Kurikulum Prakarya Rekayasa berisi empat elemen kompetensi yaitu observasi dan eksplorasi, desain/perancangan, produksi, serta refleksi dan evaluasi

Demikian informasi terkait Tujuan dan Karakteristik Mata Pelajaran Prakarya Rekayasa –  Merdeka Belajar. Semoga Bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *