Cahayapendidikan.com-Unsur Unsur Pembentuk Puisi Bahasa Indonesia Kelas 8.
Tentunya berpuisi bukan hal yang asing bagi anda, pasti anda pernah membuat puisi atau paling tidak membaca puisi karya orang lain.
Kita dapat dengan mudah menemukan puisi pada syair sebuah lagu. Terkadang perasaan kita terbawa oleh suasana indahnya puisi yang kita dengar maupun yang kita baca.
Puisi yang dibaca dengan ekspresi dan intonasi yang tepat akan membawa pendengar suasana yang digambarkan dalam puisi tersebut.
Puisi yaitu teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata.
Biasanya puisi mengungkapkan tentang berbagai hal, misalnya kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan kepada sang Khalik yang diungkapkan dalam bahasa indah.
Hujan Bulan Juni
oleh Sapardi Djoko Damono
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
(dikutip dari buku Bahasa Indonesia Kelas 8 Revisi 2017)
Unsur-unsur Puisi
Sebagaimana halnya dengan teks lainnya, teks puisi memiliki unsur-unsur sebagai berikut.
a. Majas dan Irama
Puisi merupakan teks yang mengutamakan majas dan irama.
1) Majas merupakan bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya.
Bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan agar menimbulkan kesan-kesan tertentu.
2) Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang.
Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi. Yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia.
Baca Juga:
5 Syarat Kata dimasukkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI
Langkah Menulis Laporan Membaca Buku
Ciri Teks Deskripsi Materi Bahasa Indonesia Kelas 7
Unsur Unsur Pembentuk Puisi
b. Penggunaan Kata-kata Konotasi
Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya.
Dimana kata itu telah mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan perasaan penyair.
c. Kata-kata Berlambang
Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu.
permendikbud syarat kepala sekolah
Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair.
Surat dari Ibu
Oleh: Asrul Sani, 1948
Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi ke hidup bebas!
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau.
Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau.
Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
Boleh engkau datang padaku!
Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam!
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang tinta dan hidupmu pagi hari.”
(dikutip dari dari Buku Bahasa Indonesia kelas 8 Revisi 2017)
Demikianlah uraian terkait Unsur Unsur Pembentuk Puisi Bahasa Indonesia Kelas 8. Semoga bermanfaat.