Cahayapendidikan.com – Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab-8.
Pembelajaran Seni Budaya dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, keterampilan dan sikap secara utuh.
Namun, Seni Budaya juga mencakup aktivitas dan materi pembelajaran yang memberikan kompetensi pengetahuan tentang karya seni budaya dan kompetensi sikap yang berkaitan dengan seni budaya.
Pembelajaran Seni Budaya untuk SMP/MTs dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh.
Seni Budaya bukan aktivitas, dan materi pembelajaran yang dirancang hanya untuk mengasah kompetensi keterampilan siswa mencakup aktivitas
dan materi pembelajaran yang memberikan kompetensi pengetahuan tentang karya seni budaya dan kompetensi sikap yang berkaitan dengan seni budaya.
Selain itu Pembelajaran seni budaya dirancang berbasis aktivitas dalam sejumlah ranah seni budaya,
yaitu seni rupa, seni musik, seni tari dan teater yang diangkat dari kekayaan seni dan budaya sebagai warisan budaya bangsa.
Aktivitas pembelajaran seni budaya tidak hanya dirancang di dalam kelas
tetapi dapat melalui aktivitas baik yang diselenggarakan oleh sekolah maupun di luar sekolah atau masyarakat sekitar.
Materi muatan lokal dapat ditambahkan pada materi pembelajaran seni budaya yang digali dari kearifan lokal
dan relevan dalam kehidupan siswa sehingga diharapkan dapat menambah pengayaan dari buku ini.
Keterpaduan dan keutuhan mengandung arti bahwa di dalam kompetensi dasar mengandung suatu keahlian tertentu sehingga dalam pelaksanaannya haruslah utuh diajarkan
sehingga siswa dapat menguasai keterampilan, pengetahuan serta sikap dalam karya seni rupa, seni musik, seni tari, atau teater.
Siswa diajak dan berani untuk mencari sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekolah, rumah atau tempat tinggal serta masyarakat.
Guru dapat memperkaya kreasi dalam bentuk aktivitas lain yang sesuai dan relevan yang bersumber pada dari lingkungan sosial dana alam sekitar.
Materi Seni Budaya kelas 9 SMP MTs terdiri atas 16 Bab, dimana bab 1 – 8 diajarkan pada semester pertama. Sedangkan bab 9 – 16 diajarkan semester kedua.
Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab-8, Seni Teater
Pemaparan Pemaparan ini berisi tentang keterangan-keterangan tokoh, masalah, tempat, waktu, atau pengantar situasi awal lakon.
Pada bagian pemaparan ini juga mulai ditampil bagian-bagian yang mengarah pada terwujudnya tema.
Bagian-bagian itu dibungkus sedemikian rupa sehingga tidak nampak dengan jelas,
tetapi penonton atau pembaca sudah bisa memperkirakan arah dan keseluruhan kejadian dalam lakon.
Dalam penyusunan pemaparan, usahakan sudah mengandung konflik
atau yang mengarah pada konflik yang terjadi tetapi, masih dalam keseimbangan lakon.
Penggawatan
Pada bagian penggawatan ini, dituliskan masalah dalam pemaparan sudah mulai terganggu oleh adanya bibit-bibit masalah dan kepentingan.
Bibit masalah ini akibat dari pemikiran-pemikiran peran atau aksi peran terhadap keinginannya.
Untuk pertama kalinya, peran antagonis bertemu dengan peran protagonis membangun konflik, akibat dari pertentangan antarperan tersebut.
Konflik ini dibangun dan dijalin dalam peristiwa yang semakin gawat sampai mencapai klimaks.
Jadi, bagian penggawatan inilah sebenarnya tubuh atau bagian yang paling penting dari lakon,
karena kalau bagian penggawatan ini lemah, maka lakon secara keseluruhan akan terasa lemah.
Klimaks
Selama ini ada pemikiran yang sedikit keliru, bahwa klimaks adalah puncak dari ketegangan lakon.
Padahal klimaks adalah titik paling ujung dari perselisihan atau konflik antara peran protagonis dan peran antagonis.
Ketika pada titik ini, konflik ini sudah tidak bisa lagi dibuat rumit lagi dan konflik itu harus diakhiri.
Dengan berakhirnya konflik, maka akan ada pihak yang dikalahkan atau dihancurkan
dan pihak mana yang harus dikalahkan, tergantung dari konsep dan visi seorang penulis lakon.
Peleraian
Bagian peleraian ini berisi tentang alternatif-alternatif jawaban dari permasalahan sampai terjadinya konflik antara peran antagonis dan peran protagonis.
Bentuk alternatif jawaban ini tidak boleh diwujudkan secara nyata atau terbaca dengan mudah.
Kalau alternatif jawaban ini dibuat secara nyata dan tiba-tiba, maka akan melemahkan klimaks yang telah dibuat.
Bagian peleraian ini juga tidak boleh dibuat bertele-tele atau kesannya dipanjang-panjangkan, karena akan membuat penonton menjadi jemu.
Peleraian juga tidak boleh dibuat tergesa-gesa, karena akan membuat klimaks yang telah dibuat tidak berarti.
Peleraian ini seharusnya disusun dengan cermat dan tidak mengurangi ketercekaman yang terjadi pada klimaks, tetapi lama-kelamaan semakin menurun.
Penyelesaian
Dalam penyelesaian berisi tentang jawaban-jawaban yang menjadi permasalahan antara peran protagonis dan antagonis.
Fungsi dari peleraian adalah untuk mengembalikan keadaan seperti awal cerita lakon, karena segala persoalan sudah terjawab.
Penyelesaian juga merupakan bagian akhir dari cerita lakon.
Baca Juga:
1. Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab 1
2. Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab 2
3. Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab 3
4. Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab 4
5. Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab 5
6. Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab 6
7. Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab 7
8. Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab 9
9. Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab 10
10. Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab 11
11. Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab 12
12. Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab 13
13. Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab 14
14. Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab 15
15. Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab 16
Materi Seni Budaya Kelas 9 Selengkapnya dapat anda unduh disini.
Demikianlah Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab-8, Penulisan Lakon. Semoga dapat membantu Anda dalam mempelajari Seni Budaya.