Cahayapendidikan.com – Perbedaan Suhu di Atmosfer.
Gas yang terdapat di atmosfer juga memiliki massa. Atmosfer menyelubungi Bumi hingga ratusan kilometer di atas permukaan Bumi.
Gravitasi Bumi akan menghasilkan gaya tarik molekul gas mengarah ke permukaan Bumi,
sehingga berat molekul suatu gas akan menekan udara di bawahnya.
Akibatnya, molekul udara di dekat permukaan Bumi lebih rapat. Udara yang memiliki kerapatan tinggi ini akan menghasilkan gaya tekan yang besar pula.
Gaya yang diberikan pada suatu daerah disebut tekanan. Besarnya tekanan udara akan berkurang seiring dengan bertambahnya ketinggian atmosfer.
Ketika kamu sedang mendaki gunung, atau berada di daerah pegunungan akan merasakan
kesulitan untuk bernapas seperti biasa.
Hal tersebut terjadi karena di daerah yang lebih tinggi, jumlah molekul udara termasuk oksigen semakin sedikit.
Perbedaan Suhu di Atmosfer
Matahari merupakan sumber energi terbesar di galaksi Bima Sakti. Energi Matahari dipancarkan dengan cara radiasi ke seluruh sistem galaksi Bima Sakti.
Sebelum mencapai permukaan Bumi, radiasi energi Matahari akan melewati atmosfer, oleh atmosfer sebagian energi Matahari akan diserap dalam bentuk kalor atau panas.
Akan tetapi, tidak semua gas penyusun atmosfer mudah menyerap energi Matahari.
Beberapa lapisan atmosfer tertentu memiliki molekul gas yang sulit menyerap energi Matahari.
Berikut, suhu di tiap lapisan atmosfer berbeda seperti yang digambarkan oleh garis merah.
Lapisan troposfer memiliki suhu antara -52oC hingga 17oC. Berdasarkan pada gambar tersebut, bagian terendah dari stratosfer memiliki suhu yang paling hangat.
Hal ini terjadi karena permukaan Bumi menyerap energi radiasi Matahari kemudian menyalurkannya ke udara di atasnya.
Berbeda dengan lapisan troposfer, suhu di lapisan stratosfer semakin tinggi seiring dengan bertambahnya ketinggian. Hal ini disebabkan adanya ozon.
Ozon terdapat di bagian atas stratosfer. Molekul ozon mampu menyerap energi Matahari, sehingga mengakibatkan kenaikan temperatur.
Lapisan mesosfer memiliki karakteristik seperti stratosfer, yakni semakin tinggi maka temperaturnya semakin rendah.
Hal ini dikarenakan mesosfer tersusun atas molekul gas yang sulit menyerap energi Matahari.
Lapisan termosfer dan eksosfer merupakan lapisan pertama yang menerima radiasi energi Matahari.
Lapisan termosfer dan eksosfer memiliki jumlah molekul yang sedikit.
Akan tetapi, molekul pada 2 lapisan ini sangat efektif dalam menyerap energi Matahari.
Akibatnya, semakin tinggi ketinggiannya semakin besar pula temperaturnya.
Baca Juga: |
Demikian ulasan terkait Perbedaan Suhu di Atmosfer, semoga bermanfaat.