Panduan Pembelajaran untuk SMP sesuai Standar Proses

cahayapendidikan.com – Panduan Pembelajaran untuk SMP sesuai Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

Kemendikbud telah menyusun Panduan Pembelajaran untuk SMP sebagai acuan dalam pelaksanaan permendikbud nomor 22 tahun 2016. Panduan Pembelajaran untuk SMP sesuai Standar Proses

Meskipun Panduan ini telah dipublikasikan sejak Oktober 2016, namun masih banyak guru yang belum mengetahuinya.

Hal ini disebabkan karena belum semua sekolah menerapkan Kurikulum 2013.

Dan juga tidak semua guru mengikuti pelatihan Kurikulum 2013.

Mulai tahun pelajaran 2017/2018 sebagian besar sekolah sudah menerapkan Kurikulum 2013.

Hanya tinggal kelas IX (sembilan) yang masih menggunakan Kurikulum 2006.

Sehingga sudah selayaknya para guru memahami proses pembelajaran sesuai standar proses.

Panduan Pembelajaran untuk SMP sesuai Standar Proses

Pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa:

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,

Pembelajaran juga memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian.

Yang disesuaikan dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Setiap satuan pendidikan agar melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran.

Serta penilaian untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Pada Lampiran Permendikbud tersebut juga disebutkan sejumlah prinsip pembelajaran, antara lain:

  • proses pembelajaran bergeser dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu.
  • dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar.
  • dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah.

OLeh karena itu proses pembelajarannya dilakukan dengan metode saintifik yang berbasis keilmuan ilmiah.

Pelaksanaan pemelajarannya didukung pula oleh berbagai metode pembelajaran seperti Inquiry/Discovery Learning, Problem-Based Learning, dan Project-Based Learning.

Panduan Pembelajaran untuk SMP sesuai Standar Proses

Panduan Pembelajaran untuk SMP sesuai Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri atas 4 bab.

Disertai lampiran beberapa contoh RPP dengan berbagai metode dengan pendekatan saintifik.

Berikut ini inti sari dari Panduan Pembelajaran untuk SMP sesuai Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah:

Bab I: Pendahluan

Di sini dipaparkan tentang pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik.

Dan menerapkan metode pembelajaran Inquiry/Discovery Learning, Problem-Based Learning, dan Project-Based Learning.

Juga adanya perubahan paradigma pembelajaran dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu.

Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar ber-basis aneka sumber belajar.

Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah.

Sedangkan tujuannya memberi deskripsi rinci operasional proses Metode Saintifik, Inquiry/Discovery Learning.

Serta metode Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran Kooperatif, dan Pembelajaran BerbasisTeks.

Panduan Pembelajaran untuk SMP sesuai Standar Proses

Bab II: Kurikulum 2013

A. Tujuan Pendidikan Jenjang SMP Berdasarkan Kurikulum 2013

Tujuan Pendidikan Jenjang SMP Berdasarkan Kurikulum 2013 sejalan dengan tujuan pendidikan nasional meliputi domain sikap, pengetahuan, serta keterampilan.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan yang terdiri atas.

  1. Standar Kompetensi Lulusan SMP pada Dimensi Sikap.

Lulusan SMP memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berkarakter.

Jujur, dan peduli, bertanggungjawab, pembelajar sejati sepanjang hayat, dan sehat jasmani dan rohani.

2. Standar Kompetensi Lulusan SMP pada Dimensi Pengetahuan

Lulusan SMP memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.

3. Standar Kompetensi Lulusan SMP pada Dimensi Keterampilan

Lulusan SMP memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif.

B. Cakupan dan Kedalaman Isi Kurikulum 2013 Jenjang SMP

Cakupan dan kedalaman isi Kurikulum 2013 SMP tergambar dalam Standar Isi.

Memuat ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik yang harus dicapai sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajarannya.

C.Prinsip-Prinsip Pembelajaran Pada Kurikulum 2013

Pada jenjang SMP berdasarkan Kurikulum 13 mengacu pada sejumlah prinsip seperti yang tertulis pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.

Prinsip tersebut meliputi:

1. Peserta didik mencari tahu,

2. Pembelajaran berbasis aneka sumber belajar,

3. Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah,

4. Pembelajaran berbasis kompetensi,

5. Pembelajaran terpadu, dst,

14. Pembelajaran yang mengakomodasi perbedaan individual.

D. Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran

Penumbuhan budi pekerti secara terintegrasi dalam pembelajaran dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung baik di dalam maupun di luar kelas.

Melalui interaksi dengan substansi bahan ajar, siswa memperoleh pengetahuan tentang nilai (moral knowing).

Pada saat interaksi dengan guru dan sesama siswa dalam pembelajaran.

Siswa akan memperoleh pengetahuan tentang nilai-nilai moral yang baik lebih mendalam.

Oleh sebab itu Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus dengan sengaja dirancang.

Agar siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta dapat menumbuhkan budi pekerti.

Baca: Pedoman Penyusunan RPP Kurikulum 2013

Panduan Pembelajaran untuk SMP sesuai Standar Proses

Bab III: Metode-Metode Pembelajaran

A. Pembelajaran Dengan Metode Saintifik

  1. Pengertian Pembelajaran dengan Metode Saintifik

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/ mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

2. Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Metode Saintifik

Prinsip-prinsip dalam pembelajaran dengan metode saintifik antara lain:

a. Berpusat pada siswa;

b. Membentuk student’s self concept;

c. Menghindari verbalisme;

d. Meningkatkan motivasi belajar siswa;

e. Melibatkan keterampilan proses sains;

f. Melibatkan proses kognitif

3. Tujuan Pembelajaran dengan Metode Saintifik

Tujuan pembelajaran dengan metode saintifik meliputi:

a. Meningkatkan kemampuan intelektual;

b. siswa mampu menyelesaikan masalah secara sistematik;

c. Memperoleh hasil belajar yang tinggi;

d. Melatih siswa mengomunikasikan idenya;

e. Mengembangkan karakter siswa.

4. Langkah Pembelajaran dengan Metode Saintifik

Langkah-langkah/sintaks pembelajaran dengan metode saintifik sebagaimana tersaji pada tabel berikut.

Panduan Pembelajaran SMP ini juga menyajikan contoh sintaks pembelajaran dengan metode saintifik untuk beberapa mata pelajaran.

B. Inquiry/Discovery Learning

1. Pengertian Inquiry/Discovery Learning

Pembelajaran ini memiliki dua proses utama.

Pertama, melibatkan siswa dalam mengajukan atau merumuskan pertanyaan-pertanyaan (to inquire).

Kedua, siswa menyingkap, menemukan (to discover) jawaban atas pertanyaan mereka melalui serangkaian kegiatan penyelidikan dan kegiatan-kegiatan sejenis.

2. Prinsip-Prinsip Inquiry/Discovery Learning

Metode Inquiry/Discovery Learning memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Aktivitas pembelajaran fokus pada kecakapan mengolah dan menerapkan informasi;

b. Siswa dipandang sebagai pusat proses pembelajaran.

c. guru juga bertindak sebagai pembelajar yang mencari informasi.

d. Penilaian kelas ditekankan pada perkembangan kecakapan mengolah informasi, kebiasaan berpikir logis-analitis.

3. Tujuan Inquiry/Discovery Learning

Tujuan pertama Inquiry/Discovery Learning adalah agar siswa mampu merumuskan dan menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, bagaimana, mengapa, dsb.

4. Langkah-langkah dalam Inquiry/Discovery Learning

  • Merumuskan pertanyaan
  • Merencanakan
  • Mengumpulkan dan menganalisis data
  • Menarik simpulan
  • Tindak lanjut dan simpulan
C. PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM-BASED LEARNING)

1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran Berbasis Masalah adalah
kegiatan pembelajaran yang memfokuskan pada identifikasi serta pemecahan masalah nyata, praktis, kontekstual, berbentuk masalah.

2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Masalah

(1) belajar aktif secara self-directed learning;

(2) belajar secara integrated;

(3) belajar secara keseluruhan;

(4) belajar untuk memahami;

(5) belajar un-tuk memecahkan masalah;

(6) belajar berdasar masalah;

(7) peran guru sebagai fasilitator; dan

(8) penilaian berdasarkan solusi yang ditawarkan untuk penyelesaian masalah.

3. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah

Tujuan penggunaan metode Pembelajaran Berbasis Masalah adalah:

(1) menjadikan siswa aktif dalam belajar;

(2) meningkatkan kemampuan dalam mengkonstruksi pengetahuan;

(3) menghindari miskonsepsi;

(4) meningkatkan kemampuan/keterampilan pemecahan masalah;

(5) membiasakan untuk menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki untuk memecahkan masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari;

(6) mengembangkan empati; dan

(7) meningkatkan keterampilan intelektual, sosial dan personal siswa.

D. PEMBELAJARAN BERBASIS PROyEK (PROJEcT-BASED LEARNING)

1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek

Adalah pembelajaran yang menggunakan Proyek sebagai media dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

2. Prinsip-prinsip Pembelajaran pada Pembelajaran Berbasis Proyek

a. Pembelajaran berpusat pada siswa yang menggunakan tugas-tugas proyek pada kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran.

b. Tugas Proyek menekankan pada kegiatan penyelesaian proyek berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam pem-belajaran.

c. Tema atau topik yang dibelajarkan dapat dikembangkan dari suatu kompetensi dasar tertentu.

d. Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk nyata.

e. Pembelajaran dirancang dalam pertemuan tatap muka dan tugas mandiri.

3. Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek

a. Memperoleh pengetahuan dan ketrampilan baru;

b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah;

c. Membuat siswa lebih aktif dalam memecahkan masalah;

d. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan siwa;

e. Meningkatkan kolaborasi siswa.

4. Langkah-langkah Pembelajaran Berdasarkan Pembelajaran Ber-basis Proyek:

  • Penentuan proyek
  • Perancangan Langkah-Langkah Penyelesaian Proyek
  • Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek
  • Penyelesaian Proyek dengan Fasilitas dan Monitoring Guru
  • Penyusunan laporan & Presentasi/ Publikasi Hasil Proyek
  • Evaluasi Proses dan Hasil Proyek

Panduan Pembelajaran untuk SMP sesuai Standar Proses

Bab IV Pemaduan Beberapa Metode Pembelajaran (Metode Pembelajaran Eklektik)

A. PENGERTIAN METODE EKLEKTIK

Adalah pembelajaran yang berisi perpaduan fitur-fitur terbaik dari dua atau lebih metode pembelajaran

Tujuannya memfasilitasi proses belajar siswa agar dapat berjalan lebih efektif dan optimal.

B. PRINSIP-PRINSIP DALAM MEMADUKAN METODE-METODE
PEMBELAJARAN

a. Efektivitas

b. Kompatibilitas

c. Koherensi

d. Kohesivitas

C. TUJUAN MEMADUKAN METODE-METODE PEMBELAJARAN

Pemaduan lebih dari satu metode pembelajaran bertujuan untuk:

a. Mencapai kompetensi dasar secara lebih efektif;

b. Mengakomodasi perbedaan karakteristik siswa;

c. Mempertahankan proses pembelajaran yang menyenangkan dan
mengasyikkan (fun).

D. LANGKAH-LANGKAH MEMADUKAN METODE-METODE PEM-BELAJARAN

a. Merumuskan indikator/tujuan sesuai dengan KD

b. Mengeksplorasi metode pembelajaran .

c. Menuliskan urutan fitur-fitur.

Demikian ringkasan Panduan Pembelajaran yang sesuai dengan Standar Proses pada Kurikulum 2013. Semoga bermanfaat.

Bagi yang meninginginkan panduannya dapat download di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *