Cahayapendidikan.com – Indra Penglihatan Manusia dan Hewan
Pada saat kita menutup mata, kita tidak dapat melihat apapun yang ada di sekitar kamu karena tidak ada cahaya yang masuk ke mata kamu.
Hal ini menunjukkan bahwa mata kita dapat melihat benda karena adanya cahaya yang mengenai benda tersebut kemudian dipantulkan ke mata kita.
Indra Penglihatan Manusia dan Hewan
1. Indra Penglihatan Manusia
Organ penglihatan yang dimiliki oleh manusia adalah mata, organ ini berbentuk bulat.
Dan organ ini tersusun atas beberapa bagian yang berbeda yang masing-masing bagian memiliki fungsi yang berbeda pula.
Mata kita dibalut oleh tiga lapis jaringan yang berlainan yaitu:1. Lapisan luar adalah lapisan sklera, lapisan ini membentuk kornea.
2. Lapisan tengah adalah lapisan koroid, lapisan ini membentuk iris.
3. Lapisan ketiga adalah lapisan dalam, yaitu retina.
1) Kornea
Mata memiliki bentuk seperti bola dengan diameter ± 2,5 cm.
Lapisan terluar mata disebut sklera yang membentuk putih mata, dan bersambung dengan bagian depan yang bening yang disebut kornea.
Cahaya masuk ke mata melewati kornea. Lapisan kornea mata terluar bersifat kuat dan tembus cahaya. Kornea berfungsi melindungi bagian yang sensitif yang berada di belakangnya dan membantu memfokuskan bayangan pada retina.
2) Iris atau Selaput Pelangi
Setelah cahaya melewati kornea, selanjutnya cahaya akan menuju ke pupil yaitu bagian berwarna hitam yang merupakan jalan masuknya cahaya ke dalam mata.
Pupil dikelilingi oleh iris, yang merupakan bagian berwarna pada mata yang terletak di belakang kornea.
Besar dan kecilnya iris dan pupil bergantung pada jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata. Iris dapat digunakan sebagai pengenal pribadi dengan tingkat keakuratan yang tinggi.
3) Lensa Mata
Setelah melewati pupil, cahaya bergerak merambat menuju ke lensa.
Lensa mata kamu berbentuk bikonvex (cembung depan-belakang), seperti lensa pada kaca pembesar. Lensa mata bersifat fleksibel.
Otot siliar yang ada dalam mata akan membantu mengubah kecembungan lensa mata kamu.
4) Retina
Cahaya yang melewati lensa selanjutnya akan membentuk bayangan yang kemudian ditangkap oleh retina.
Retina merupakan sel yang sensitif terhadap cahaya matahari atau saraf penerima rangsang sinar (fotoreseptor) yang terletak pada bagian belakang mata.
Gangguan pada Indra Penglihat
1) Rabun Dekat (Hipermetropi)
Seorang penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak dekat (± 30 cm) dengan jelas.
Hal ini karena bayangan yang terbentuk jatuh di belakang retina, sehingga bayangan yang
jatuh pada retina menjadi tidak jelas (kabur).
Kacamata positif dapat menolong penderita rabun dekat, sebab lensa cembung mengumpulkan cahaya sebelum cahaya masuk ke mata.
Dengan demikian, kornea dan lensa dapat membentuk bayangan yang jelas pada retina
2) Rabun Jauh (Miopi)
Seorang penderita rabun jauh tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak jauh (tak hingga) dengan jelas.
Hal ini dikarenakan bayangan yang terbentuk jatuh di depan retina, seperti yang ditunjukkan.
Kacamata negatif dapat menolong penderita rabun jauh karena lensa cekung akan dapat membuat cahaya menyebar sebelum cahaya masuk ke mata.
Dengan demikian, bayangan yang jelas akan terbentuk di retina.
3) Buta Warna
Buta warna merupakan suatu kelainan pada mata yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu warna tertentu. Penyakit ini bersifat menurun.
Buta warna ada yang buta warna total dan buta warna sebagian.
Bagi penderita buta warna total hanya mampu melihat warna hitam dan putih saja.
Sedangkan buta warna sebagian tidak dapat melihat warna tertentu, yaitu merah, hijau, atau biru.
Huruf Tokek untuk Mengecek Kelainan Buta Warna.Salah satu gambar yang dipakai untuk menguji buta warna.
Uji tersebut dikenal dengan Uji Ishihara. Yang didasarkan pada penentuan angka atau pola yang ada pada kartu dengan berbagai ragam warna, dengan pola tertentu.
4) Presbiopi
Presbiopi disebut juga rabun jauh dan dekat atau rabun tua, karena kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah tua.
Kelainan jenis ini membuat si penderita tidak mampu melihat dengan jelas benda-benda yang berada di jarak jauh maupun benda yang berada pada jarak dekat.
Hal tersebut diakibatkan oleh berkurangnya daya akomodasi mata.
Kelainan ini biasanya diatasi dengan kacamata rangkap, yaitu kacamata cembung dan cekung.
5) Astigmatisma
Astigmatisma atau dikenal dengan istilah silinder adalah sebuah gangguan pada mata karena penyimpangan dalam pembentukan bayangan pada lensa.
Hal ini disebabkan oleh cacat lensa yang tidak dapat memberikan gambaran atau bayangan garis vertikal dengan horizontal secara bersamaan.
Penglihatan si penderita menjadi kabur, untuk mengatasi gangguan ini, dapat menggunakan lensa silindris.
2. Indra Penglihatan Serangga
Serangga memiliki banyak sekali mata untuk melihat, sehingga mata serangga disebut dengan “mata majemuk”.
Masing-masing mata serangga disebut omatidium (jamak: omatidia), yang berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah.
Setiap omatidium terdiri atas beberapa bagian, di antaranya berikut ini.
(1) Lensa, permukaan depan lensa merupakan satu faset mata majemuk.
(2) Kerucut kristalin, yang tembus cahaya.
(3) Sel-sel penglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya.
(4) Sel-sel yang mengandung pigmen, yang memisahkan omatidia dari omatidia di sekelilingnya.
Baca Juga: Sifat Cahaya dan Pembentukan Bayangan
Demikian ulasan materi Indra Penglihatan Manusia dan Hewan, semoga bermanfaat.